Web 3.0 mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti secondlife, google co-ops dan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang mulai mengembangkannya, yaitu Li’L online (LILO) community, sebagai teknologi masa depan, web 3.0 juga membutuhkan kecepatan akses internet yang memadahi dan spesifikasi komputer yang tidak enteng , hal ini disebabkan karena teknologi ini secara visual berbasis 3D.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Web_3.0)
Sedangkan seperti yang kita tahu biaya akses internet dengan kecepatan tinggi di Indonesia ini masih terbilang mahal bagi masyarakat umum. Belum lagi jika dihitung dari biaya spesifikasi perangkat komputer yang dibutuhkan, mungkin masyarakat Indonesia yang ingin menikmati kecanggihan layanan berbasis teknologi web 3.0 namun masih harus menarik nafas panjang karena web 3.0 sendiri masih dalam pengembangan seiring dengan berlalunya waktu sebagai masyarakat Indonesia kita masih bisa mengharapkan bahwa biaya komunikasi , dalam hal ini koneksi internet kecepatan tinggi akan semakin murah nantinya , sehingga terjangkau bag masyarakat luas.
Web 3.0 sendiri merupakan sebuah proyek pengembangan semantic web, yaitu sebuah teknologi baru yang melingkupi penanaman metadata pada website online yang pengembangan lebih lanjutnya memungkinkan website untuk mengerti apa yang penggunanya ingin kan dimana sistem web dapat melacak setiap kaitan dari kata-kata yang terangkai, berkaitan dengan arti setiap kata yang dipakai.
Tujuannya agar web dapat menjadi media umum untuk bertukar informasi melalui dokumen-dokumen yang bahasanya dapat dimengerti oleh sistem, sehingga para pengunjung web dapat dengan mudah mencari data yang tepat Tujuan dari Semantic Web ini adalah manusia dapat menggunakan komputer untuk secara otomatis mencari data-data yang sangat dekat dengan apa yang kita maksud. Sedangkan ide utamanya adalah utnuk menciptakan global meta data yang dapat menjelaskan data tersebut, dimana komputer dapat mengerti dan mengartikan meta data serta data tersebut dengan baik. Jadi Web 3.0 adalah proyek artificial inteligence yang berbentuk web yang dapat mencari semua hal yang diinginkan secara cepat . Dalam dunia maya telah banyak mempengaruhi kehidupan manusia saat ini. Semakin banyak orang yang menggantungkan perkembangan informasinya kepada Internet, sehingga teknologi yang dipergunakan dalam pembangunan sebuah situs web pun terus berkembang.
Dari era pertama web dikembangkan (Web 1.0), dimana pengunjung hanya bisa searching dan browsing data informasi yang ada di web, kemudian bergeser pada era pengembangan web kedua (Web 2.0) di mana pengunjung mulai dapat melakukan interaksi dengan diatur oleh sistem yang ada pada web. Jenis interaksi yang dapat dilakukan pada era kedua ini antara lain untuk saling bertukar informasi , eksploitasi informasi, dan juga pembuatan komunitas-komunitas online seperti yang marak saat ini, seperti facebook, Friendster, Multiply, YouTube, dan lain-lain. Masing masing komunitas ini mempunyai kepentingannya sendiri dalam saling bertukar data maupun informasi yang mereka himpun. Dalam era inilah sebenarnya interaksi sosial dalam dunia maya mulai dikembangkan. Dan mulai dari era ini juga ide untuk mengembangkan aspek sosial sebuah web mulai dipikirkan.
Aspek sosial yang dimaksud, terutama adalah aspek interaksi. Bagaimana sebuah web dapat memberikan sebuah interaksi sesuai dengan kebutuhan informasi setiap pemakaianya, ini merupakan sebuah tantangan utama dikembangkannya versi Web 3.0 ini. Walaupun hanya bersifat virtual 3D, namun ternyata banyak yang mengharapkan perkembangan teknologi web ini dapat memenuhi kebutuhan setiap bidang informasi, bahkan setiap orang yang mengunjunginya.
No comments:
Post a Comment